Bekasikinian.com, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengklaim jika harga pangan dunia turun setelah kegiatan ekspor dari Pelabuhan Laut Hitam Ukraina kembali dibuka.
“(Penurunan terjadi karena) prospek peningkatan produksi di Amerika Utara dan Rusia serta dimulainya kembali ekspor dari Pelabuhan Laut Hitam di Ukraina untuk pertama kalinya setelah ada gangguan selama lima bulan,” kata Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO), dilansir AFP.
Namun sejumlah harga pangan turun, tetapi harga gandum global masih naik 10,6 persen pada Agustus 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Sorgum Diusulkan Jadi Pengganti Gandum, Moeldoko: Ini Pangan Masa Depan
Harga gandum naik beberapa waktu terakhir karena perang Rusia Ukraina. Rusia sempat memblokade Pelabuhan laut Hitam, sehingga Ukraina tak bisa mengekspor gandum, dan membuat stok gandum turun drastis, karena Ukraina adalah salah satu negara pemasok gandum terbesar di dunia.
Gandum menyumbang 17% dan barley untuk 6%. Ukraina juga mengekspor rapeseed, sun seed, kedelai, dan komoditas lainnya.
Baca Juga: Dunia Arab Sambut Baik Kesepakatan Rusia dan Ukraina Tentang Gandum
Ekspor gandum Ukraina sempat merosot setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari dan memblokade pelabuhan Laut Hitamnya.
Imbasnya terjadi kenaikan harga pangan global dan memicu kekhawatiran kekurangan di Afrika dan Timur Tengah.
Tiga pelabuhan Laut Hitam dibuka kembali berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 22 Juli oleh Moskow dan Kyiv dan kementerian mengatakan pelabuhan ini dapat memuat dan mengirim 100-150 kapal kargo ke luar negeri per bulan. (sy)
Artikel Terkait
Perubahan Budaya Pangan Hantarkan Indonesia Menjadi Importir Gandum Terbesar Dunia
Dunia Arab Sambut Baik Kesepakatan Rusia dan Ukraina Tentang Gandum
Ukraina Sudah Mengekspor Gandum, Harga Indomie Apakah Sudah Turun
Sorgum Diusulkan Jadi Pengganti Gandum, Moeldoko: Ini Pangan Masa Depan
Pemanasan Global Panen Gandum Meningkat, Simak Penjelasannya