JAKARTA - Presiden Jokowi mengatakan dunia akan menghadapi kondisi dan tantangan yang sangat sulit tahun ini, menurut laporan dari lembaga internasional.
Salah satu alasannya adalah perang antara Rusia dan Ukraina diperkirakan akan berlangsung lama. Hal ini akan berimplikasi pada terjadinya krisis pangan, energi dan keuangan. Selain itu, pandemi Covid-19 saat ini belum sepenuhnya pulih.
Jokowi mengatakan krisis pangan saat ini bahkan telah menyebabkan 19.600 kematian di seluruh dunia akibat kelaparan.
"Ini telah menyebabkan kesulitan lain, krisis pangan, krisis energi, Krisis Keuangan, Covid-19 yang belum pulih, jadi kita tahu sekarang bahwa saya baru saja menerima jumlah 19.600 orang mati setiap hari karena kelaparan karena makanan. krisis. Tapi itulah dunia," kata Jokowi saat membuka acara Kick-off Day BUMN 2022 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin (26/9/2022).
Baca Juga: PBB: Harga Pangan Dunia Turun Pasca Pelabuhan Laut Hitam Ukraina Dibuka Lagi
Namun, Jokowi meyakini Indonesia, khususnya generasi muda, memiliki peluang yang baik untuk memanfaatkan krisis pangan saat ini. Jokowi ingin generasi muda mengembangkan teknologi untuk mengatasi krisis pangan ini.
"Jika kita melihat masalah krisis pangan, masalah pangan di masa depan akan menjadi masalah besar yang harus dipecahkan oleh teknologi, dan itu adalah peluang, ini peluang, ini peluang," katanya.
Jokowi mengatakan pengelolaan masalah pangan sangat luas mulai dari produksi dan distribusi hingga masalah pasar. Semua bidang ini bisa menjadi peluang untuk berkembang. Selain beras, ada berbagai komoditas pangan seperti sorgum, porang, ubi kayu, dan sagu yang bisa dikembangkan.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Ambil Langkah Guna Stabilkan Harga Telur yang Melonjak
"Jadi peluang menyasar konsumen dari petani di sawah, nelayan di laut, hingga masuk dapur ibu rumah tangga sangat besar. Peluangnya sangat besar," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, mengingat Ekonomi Digital Indonesia juga tumbuh pesat, bahkan tertinggi di Asia Tenggara, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan startup. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi digital akan melonjak dari Rp632 triliun pada 2020 menjadi Rp4.531 triliun pada 2030, meningkat delapan kali lipat. (sy)
Artikel Terkait
Bantuan Pangan dan Medis untuk Pakistan Mulai Berdatangan
BLT BBM Diberikan, Presiden Jokowi Menghimbau Agar Tetap Menjaga Daya Beli Masyarakat
PBB: Harga Pangan Dunia Turun Pasca Pelabuhan Laut Hitam Ukraina Dibuka Lagi
Respon Tegas Kenaikan harga BBM, HMI MPO Gelar Aksi Demo Desak pemerintah Jokowi dengan Sejumlah Tuntutan
Harga BBM Naik Belum Berpengaruh Pada Harga Pangan