Bekasikinian.com, Arab Saudi - Pangeran Arab Saudi Saud al Shaalan, sepupu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, telah mengancam akan melakukan kekerasan terhadap Amerika Serikat. Ancaman itu muncul di tengah hubungan yang memburuk antara Arab Saudi dan Amerika Serikat atas keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak.
Dalam sebuah video yang beredar, Pangeran Saud al Shaalan mengatakan: "Siapa pun yang menantang keberadaan kerajaan ini adalah proyek jihad dan syahid." Peringatan Saud al-Shaalan dapat terdengar dalam bahasa Inggris dan Prancis.
Saud al-Shaala adalah kepala suku dan cucu dari pendiri Arab Saudi Raja Abdulaziz, menurut advokat HAM Saudi Abdullah Alaud. Ancaman terhadap Barat datang pada saat hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi berada pada titik terendah. Washington telah melobi anggota kartel minyak OPEC+, terutama Arab Saudi, untuk meningkatkan produksi di tengah kenaikan harga energi menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Baca Juga: Joe Biden Sembuh Kini Jill Biden Positif Covid-19
Pada Juli 2022, Presiden as Joe Biden mengunjungi Arab Saudi. Setelah pembunuhan jamal khashoggi pada 2018, dia berjanji untuk mengubah Arab Saudi menjadi paria. Dia yakin Arab Saudi akan meningkatkan produksi.
Arab Saudi, di sisi lain, mendukung keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi. Keputusan itu membuat marah Amerika Serikat. Washington bereaksi keras, menuduh Arab Saudi membantu Rusia meringankan sanksi atas perang di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 16 Oktober 2022, juru bicara Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden akan bertindak secara metodis dalam menghadapi pengurangan produksi minyak Arab Saudi. Biden juga menolak bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada KTT G20 di Bali.
Baca Juga: Joe Biden Tanda Tangani Buku Belasungkawa Untuk Ratu Elisabeth II
Menurut penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jack Sullivan, Biden akan menilai kembali hubungan AS-Saudi. "Jadi Presiden Biden tidak akan terburu-buru. Dia akan bertindak secara metodis, strategis, dan dia akan meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan anggota kedua partai," kata Sullivan. (sy)
Artikel Terkait
Evaluasi Haji 2022, PPIH Arab Saudi Tegor KBIHU
Hyperound K-Fest 2022 Siap Dihelat di Emirat Arab
Pasca 11 Tahun Stop, Indonesia Kirim Lagi Pekerja Migran ART ke Arab Saudi
Arab Saudi Vonis Penjara 10 Tahun Mantan Imam Masjidil Haram
Ada Aturan di Arab Tentang Pembelian Tembakau Untuk Anak di Bawah Umur