Bekasikinian.com, Kota Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mencatat ada sebanyak enam titik perlintasan kereta api yang masih beroperasi tanpa palang pintu di Kota Bekasi.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan, enam titik tersebut diantaranya yaitu di Jalan Ampera, Jalan Pahlawan Aren Jaya Bekasi Timur, kemudian terdapat pula perlintasan liar di Jalan I Gusti Ngurah Rai (mengarah ke Rawa bebek), dibawah kolong Fly over Kranji lalu di perlintasan belakang grand mall Bekasi.
"Jadi gini, di wilayah Kota Bekasi itu ada 9 perlintasan sebidang kereta api, nah enam diantaranya ini tidak perpalang, seperti di ampera, di jalan Pahlawan aren Jaya, lalu di Jalan kolektor atau Jalan yang memang dilalui kendaraan roda empat mampu dua, ada juga Jalan di wilayah Rawa bebek satu, di Kalibaru ada dua tuh, sama di kolong flyover Kranji, sama kali baru sama belakang grandmall," kata Teguh Indrianto selaku Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Kamis (23/6/2022).
Baca juga:
Kereta Hantam Minibus di Tambun, Satu Orang Tewas
Atas adanya hal itu, pihaknya pun mengusulkan anggaran kepada Dirjen Kereta Api terkait dengan pengadaan pemasangan palang pintu otomatis di enam titik perlintasan di Kota Bekasi
"Nah kemarin kami sudah bersurat ke dirjen perkeretapian, dengan adanya surat dari pak kasat lantas Polres Metro Bekasi Kota, terkait pemohon untuk difasilitasi untuk dibuatkan palang perlintasan kereta api otomatis, seperti yang saya sebutkan tadi," ungkapnya.
Menurut Teguh, hal itu bertujuan untuk meningkatkan keselamatan masyarakat Kota Bekasi dalam berlalu lintas. Kemudian, untuk perlintasan liar yang masih beroperasi, ia menyarankan, agar lebih baik ditutup saja.
"Ini kan demi keselamatan warga Kota Bekasi ya apalagi nanti ada double double track, itu kemungkinan kereta bisa lewat lebih sering. Kemudian, untuk perlintasan liar ya lebih baik tutup saja, karena kan padat rata rata aktivitas pekerja yang pulang dari Jakarta, jadi Jalan pintas di situ, kalo warga situ paling berapa persen lah, 35 persen-40 persen paling banyak, saya kira begitu," tutup Teguh. (***)
Baca juga: