Bekasikinian.com, Kota Bekasi - Bekasi merupakan salah satu wilayah yang mempunyai sejarah panjang. Dalam Manuskrip Kuno katanya pernah berdiri Kerajaan Tarumanegara, kerajaan kuno sang penguasa Nusantara pada tahun 358 Masehi.
Kerajaan tua ini menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Pasundan.
Dalam peninggalan Manuskrip Prasasti Tatar Sunda Kuno yang ditemukan dibeberapa tempat disebutkan Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri adalah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai IbuKota Kerajaan Tarumanegara (358-669).
Luas kerajaan itu mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu, Jawa Barat. Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia setelah Kutai.
Berdasarkan catatan Pemkab dan Pemkot Bekasi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai IbuKota Tarumanegara adalah di wilayah Bekasi sekarang ini.
Dayeuh Sundasembawa daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja sampai generasi ke- 40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Sunda Kelapa (Disebut juga Kerajaan Padjajaran) yang terakhir. Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberikan informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau atau jamankuno. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan.
Baca Juga: KH Noer Alie, Ulama dan Pejuang Penerima Gelar Pahlawan Nasional dari Bekasi
Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanegara abad ke 8 Kerajaan Galuh dan Kerajaan Padjajaran pada abang ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena salah satu daerah strategis sebagai penghubung antara Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta). Selain keberadaan Kerajaan Tarumanegara,Bekasi mempunyai sejarah panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman. Sejak jaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan Republik Indonesia.
Bekasi masih merupakan Kewedanaan (Distric), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu, kehidupan masyarakatnya masih di kuasai para tuan tanah keturunan Cina (Tianghoa). Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan dengan melahirkan pahlawan nasional asal Bekasi KH Noer Ali.
Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputiGun Cikarang. Gun Kebayoran, dan Gun Matraman.Apalagi, Bekasi menjadi salah satu daerah tertua di Indonesia. Setelah proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama KEN menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanan. Son menjadi Kecamatan dam Kun menjadi Desa/Kelurahan.
Artikel Terkait
Angin Puting Beliung Terjang Bekasi , 20 Rumah Rusak Ringan
Marak Peredaran Makanan Kadaluarsa, Kapolrestro Bekasi : Jangan Tergiur Harga Murah
Hut PGRI Ke 77 Dan HGN 2022, Plt. Wali Kota Bekasi: Guru di Kota Bekasi Sangat Keren
Plt Walkot Bekasi: Mari Jadi Generasi Yang Menjaga Kebhinekaan
Bus Relawan Jokowi Yang Tertimpa Pohon Tumbang di Bekasi Berisikan 25 Orang