Bekasikinian.com, Jakarta - Irma Hutabarat Ketua Komunitas Civil Society Indonesia, menngkritisi proses rekontruksi pembunuhan Brigadir J yang melahirkan momen Putri Chandrawati berpelukan dengan Ferdy sambo yang dinilai sangat tidak pantas.
Irma Hutabarat menilai adegan Putri Candrawati dengan Ferdy Sambo yang berpelukan hingga mengeluarkan tangis air mata adalah adegan kecolongan.
“Kan ini adegan dipeluk lalu menangis dipundaknya Sambo, padahal itu di tempat di mana perencanaan pembunuhan terhadap Josua. Jadi ada adegan yang namanya kecolongan." kata Irma Hutabarat dilansir dari acara Dua Sisi di kanal YouTube tvOnenews pada Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Jefri Nichol Berkomentar di Instagram Melanie Subono, Sebut Anak Ferdy Sambo Ada di Club Malam
Ia menilai rekontruksi tersebut malah dimanfaatkan untuk reuni suami istri.
"Bagaimana rekontruksi ini dipakai seperti reuni suami istri yang belum bertemu,” tuturnya.
Irma secara tegas mengatakan bahwa adegan tersebut sangat tidak pantas, karena momen seperti itu tak seharusnya terjadi pada proses rekonstruksi.
“Jadi adegan itu tontonan yang sebetulnya tidak pantas. Karena walaupun rekontruksi itu hanya sebagai pedoman, tetapi ada momen-momen yang tidak seharusnya ada di situ” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Irma juga menyebut bahwa Ferdy sambo dan Putri Chandrawati terlalu banyak diberikan keistimewaan, yang dimana hal itu tidak mungkin diberikan oleh tersanka lain.
Artikel Terkait
Ternyata Ada Polwan Menangis Saat Ferdy Sambo Dipecat, Siapakah Dia?
Ahmad Taufan Damanik Ungkap Skenario Ferdy Sambo Soal Pelcehan Seksual Putri Candrawathi di Duren 3
Irjen Ferdy Sambo Pernah Jadi Tokoh Utama Aksi Penangkapan Demo Mahasiswa Tolak Omnibus Law
Ferdy Sambo Peluk Cium Sang Istri Saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J
Berteman Sejak 2006, Ahmad Sahroni Sebut Ferdy Sambo Mulai Berubah Sejak Naik Pangkat