Kak Seto Beri Klarifikasi Soal Aksinya Beri Pendampingan Anak Putri Candrawathi yang Terkesan Pilih Kasih

Bekasikinian.com, Jakarta – Kak Seto ketua LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memberikan klarifikaso soal aksinya memberikan pendampingan anak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo yang berujung kontroversi publik.

Kak Seto, mengatakan bahwa aksinya memberikan pendampingan anak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo sesuai dengan tugas LPAI dan amanat yang tertuang dalam undang-undang perlindungan anak.

“Apalagi anak-anak disabilitas, anak-anak teroris, anak-anak korban pelecehan seksual, dan anak yang terstigmasi dari pelabelan orang tua. Misalnya kamu anak pembunuh dan lain sebagainya,” kata Kak Seto, dilansir dari kanal YouTube tvOnenews pada Rabu (7/9/2022).

Baca Juga: Keberadaan Kak Seto Dipersoalkan Saat Angelina Sondakh Terjerat Kaus Hukum, Ternyata Kak Seto Sudah...

Kak Seto juga menyebut, setiap ada masalah serupa pihak LPAI selalu berusaha mengingatkan pihak kepolisian untuk turut memperhatikan kondisi psikologis sang anak.

“Dari beberapa kasus, kami juga bersuara bahwa kalau ada seorang ibu masih punya bayi kemudian harus menjadi terpidana, maka jangan lupa juga dipertimbangkan hak anak, hak asasi manusia yang masih tergolong ini yang secara psikologis masih ada kelekatan dengan sang ibu,” kata Kak Seto.

Kak Seto juga menyinggung kasus terdahulu yaitu Angelina Sondakh yang juga serupa dengan kasus Puti Candrawathi, pihaknya juga mengurusi hal tersebut.

“Salah satunya adalah pada saat tahun 2014 bulan April, kami juga mengusulkan untuk kasusnya putra dari Ibu Angelina Sondakh. Waktu itu juga salah satu yang kami perjuangkan. Kami bahkan menulis surat Sindik sendiri kepada pengadilan, penilai hukum, dan HAM,” ucap Kak Seto

Kak Seto juga menjelaskan bahwa publik salah penanganan kasus Putri Candrawathi yang terkesan pilih kasih.

“Mungkin karena salah pandang terhadap pernyataan saya. Jadi seolah-olah saya hanya membela Ibu PC saja, sementara yang lain dilupakan. Padahal, kami sudah lama berjuang untuk masalah ibu-ibu yang terpaksa harus dipidana padahal masih punya bayi,” katanya.(mm)