Mulai 1 Oktober 2022 Berlaku Tarif Baru Penyeberangan Kapal Laut, Ini Rinciannya

- Sabtu, 1 Oktober 2022 | 11:25 WIB
kapal laut membawa penumpang (ist)
kapal laut membawa penumpang (ist)

Bekasikinian.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengumumkan akan menerapkan penyesuaian tarif baru di 53 penyeberangan perbatasan di Indonesia mulai 1 Oktober 2022.

Hal ini sejalan dengan disetujuinya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 184 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 172 Tahun 2022 tentang Penerapan Tarif Angkutan Kelas Ekonomi Antar Provinsi dan Lintas Batas.

Shelvy Arifin, Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), menjelaskan penerapan kebijakan tarif baru yang tertuang dalam KM.184 adalah untuk mendukung keberlanjutan layanan dan operasi penyeberangan di dalam negeri.

Penyesuaian tarif tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung keberlanjutan pengembangan bisnis angkutan penyeberangan menyusul kenaikan harga BBM belakangan ini.

Baca Juga: Jelang HUT 25 Kota Bekasi, Forkopimda Tabur Bunga di TMP Bulak Kapal

"Sejak terbitnya Permen No. 184, aturan penyesuaian tarif transit itu mulai berlaku Sabtu (1/10) pukul 00.00 (area penyesuaian)," kata Shelvy dalam keterangan resmi.

Penyesuaian tarif baru akan berlaku untuk 53 penyeberangan perbatasan di seluruh Indonesia, dengan rincian antara lain Merak – Bakauheni, Ketapang – Gilimanuk, Lembar – Padangbai, Bajoe – Kolaka, Tanjung Kelian – Tanjung Api-api, Balikpapan – Taipa, Balikpapan – Mamuju , Bitung – Ternate, Bira – Sikeli, Sape – Waikelo, Sape – Labuan Bajo, Pagimana – Gorontalo, Siwa – Lasusua, Surabaya – Sheet, Bitung – Tobelo, Batam – Mengkap, Karimun – Mengkap, Sape – Waingapu, Batam – Kuala Tungkal , Dumai – Simpang Melaka, Mengapan – Tanjung Pinang, Batam – Sei Seleri dan Karimun – Sei Seleri.

Kemudian melalui Ketapang – Lembar, Batulicin – Garongkong, Jangkar – Lembar, Jangkar – Kupang, Patimban – Trisakti, Patimban – Dwikora, Marisa – Dolong, Singkil – Gunung Sitoli, Paciran – Garongkong, Dabo – Kuala Tungkal, Tambelan – Sintete, Serasan – Sintete, Gorontalo – Wakai, Paciran – Bahaur, Kendal – Kumai, Tarakan – Toli-toli, Jampea – Marapokot, Jampea – Labuan Bajo, Tual – Kaimana, OH – Fakfak, O – Waigama, Gag – Gebe, Wasior – Nabire, Biak – Perlintasan perbatasan Manokwari, Banggai – Taliabu, Natuna – Sintete, Sorong – Gebe, Numfor – Manokwari, Namlea – Sanana, dan Sanana – Teluk Bara.

Baca Juga: Jelang HUT 25 Kota Bekasi, Forkopimda Tabur Bunga di TMP Bulak Kapal

Shelvy mengatakan, kenaikan harga BBM akan berdampak pada layanan transit, termasuk yang dikelola ASDP. Komponen bahan bakar menyumbang sekitar 40-50% dari biaya operasi.

“Dengan penyesuaian tarif angkutan rata-rata 11% untuk jalur niaga dan 5% untuk jalur pengembangan, diharapkan operasional dan bisnis operator angkutan penyeberangan dan pelabuhan tetap beroperasi secara stabil, dan terus memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi," ujarnya.

Editor: Muhammad Hamzah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X