Bekaikinian.com, Jakarta - Tragedi yang menewaskan 129 suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) merupakan bencana sosial, seperti dikatakan Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
“Termasuk bencana sosial, Kemensos juga menangani konflik seperti Papua, dan di beberapa tempat kita juga menanganinya,” kata Risma di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Risma mengatakan, dalam menangani tragedi Kanjuruhan, Kementerian Sosial memberikan santunan sebesar 15 juta rupiah untuk setiap korban.
"Kalau dalam satu keluarga ada dua korban, kita juga berikan dua. Kalau ada tiga ya kita beri tiga, itu standarnya. Ini kita berikan, lalu kita berikan sembako," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Risma memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang tercatat oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Malang, Jawa Timur dan Kabupaten, dan datanya akan bergerak sesuai perkembangan di lapangan.
Baca Juga: Muhammad Said Didu Pertanyakan Pernyataan PDIP yang Menyebut kenaikan BBM Bukan Salah Pemerintah
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan simpati pemerintah terhadap bencana yang dialami keluarga korban.
"Secara pribadi, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya harap Anda semua memiliki kesabaran dan keikhlasan," katanya di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Baca Juga: Wakil Ketua PDIP Kota Bekasi: PKB Jangan Baperan, Alay dan Lebay
Selain santunan ahli waris, Kementerian Sosial melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Petugas Siaga Bencana (Tagana) turut mengevakuasi korban kerusuhan di stadion pada Sabtu (10 Januari 2022), dilanjutkan dengan pendataan. ahli waris almarhum.
Artikel Terkait
PDIP Jabar Tegas Tolak Keputusan Ridwan Kamil Soal New Normal di Pesantren
PDIP Bekasi Bergerak ke Polres Minta Pembakar Bendera Partai Ditangkap
Wakil Ketua PDIP Kota Bekasi: PKB Jangan Baperan, Alay dan Lebay
PDIP Kota Bekasi Gelar Vaksinasi, Antusiasme Masyarakat Tinggi
Muhammad Said Didu Pertanyakan Pernyataan PDIP yang Menyebut kenaikan BBM Bukan Salah Pemerintah