Bekasikinian.com, Jakarta - Mantan Kepala Dewan Pertimbangan Presiden yang juga ekonom senior Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sri Adiningsih, mengatakan bahwa Indonesia memiliki daya tahan dalam menghadapi ancaman resesi global tahun 2023.
“Indonesia masih memiliki daya tahan yang terjaga. Meskipun agak gelap sedikit, tapi kita masih punya harapan,” ujar Sri Adiningsih pada webinar nasional bertema Antisipasi Resesi Global 2023: Kasus Indonesia.
Menurut Sri, Indonesia masih mempunyai pangsa pasar ekonomi yang besar yang bisa dikapitalisasi sehingga dapat menjadi modal besar dan bisa dimanfaatkan agar tak terpuruk dalam resesi global 2023.
Mantan Menristek/mantan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, menjelaskan bahwa dampak pelemahan ekonomi global di negara-negara maju kini sudah terasa.
Baca Juga: MKI Babeh Haikal Salurkan Donasi Korban Gempa Cianjur Melalui Jurnalis Filantropi Indonesia
Namun, hal tersebut tidak akan berdampak besar untuk negara menengah, seperti Indonesia. Meski begitu, resesi bakal membuat komoditas ekspor Indonesia sedikit terganggu.
“Indonesia harus pintar menahan pelemahan global yang akan terjadi. Untuk Indonesia menyambut 2023, kalau ternyata pertumbuhan ekonomi melambat maka yang harus dijaga adalah inflasi supaya tetap terkendali,” ucap Bambang.
Ia menambahkan, kemampuan pemerintah Indonesia mengendalikan nilai inflasi pangan akan menjaga imbas buruk bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah dan menambah angka kemiskinan.
Pada kesempatan sama, pemerhati isu strategis Universitas Indonesia, Chudry Sitompul, mengatakan bahwa ekonomi dan politik saling memengaruhi satu sama lain.
Baca Juga: Gerai Mie Gacoan di Bogor Terancam Dibongkar
Artikel Terkait
MUI Didesak Keluarkan Fatwa Penyembelihan di Tengah Ancaman PMK
Kawasan Asia Tmur Siaga, Ancaman Konflik Terbuka
Ancaman Baru Pasca Banjir Pakistan
Ancaman Sesar Lembang Mengintai, Waspadai Dari Sekarang
Pengamat: Indonesia Masih Aman dari Ancaman Resesi Global 2023