Bekasikinian.com, Cianjur - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sejak gempa induk, hingga Jumat, telah terjadi 248 kali gempa susulan di Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dan gempa susulan tersebut cenderung menurun.
"Sampai pukul 17.00, sudah terjadi 248 kali gempa susulan," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi dalam jumpa pers terkait gempa Cianjur.
BMKG mencatat gempa susulan tersebut bermagnitudo maksimum 4,2 dan minimal 1,2, sedangkan gempa utama pada Senin (21/11/2022) bermagnitudo 5,6.
“Alhamdulillah terus turun meski terasa seperti gempa satu atau dua kali, tidak berbahaya,” katanya.
Meski tidak berbahaya, ia mengingatkan masyarakat untuk menghindari masuk atau sekitar rumah tidak layak huni karena berpotensi bahaya jika terjadi gempa susulan.
Ia memastikan BMKG terus melakukan update informasi cuaca dan perkembangan gempa susulan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kota Bekasi Salurkan Bantuan Kemanusiaan Korban Dampak Gempa Cianjur
Sebelumnya, Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melaporkan korban tewas akibat gempa Kabupaten Cianjur hingga sore ini mencapai 310 orang.
Dia memastikan pencarian terus dilakukan untuk menemukan korban hilang dan memberikan distribusi logistik ke 110 titik evakuasi yang teridentifikasi.
Distribusi langsung ke pengungsi juga diperbolehkan, tetapi harus dilakukan di bawah pengawalan polisi.
Artikel Terkait
BMKG : Harap Tenang, Intensitas Gempa Susulan di Cianjur Terus Melandai
Laznas Dewan Dakwah Terjunkan Armada Kemanusiaan Bantu Evakuasi Korban Gempa Cianjur
Baznas Dirikan Pos Layanan Kesehatan Bantu Warga Terdampak Gempa Cianjur
MKI Babeh Haikal Salurkan Donasi Korban Gempa Cianjur Melalui Jurnalis Filantropi Indonesia
Jurnal Dermawanku Bersama Jufi dan Komodo Buka Dapur Umum di Cianjur