Bekasikinian.com, Cianjur – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. Ivan Nur Fauzy menyebut sebanyak Sebanyak 2.000 pengungsi gempa Cianjur terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Menurut akumulasi ISPA, sudah ada 2.000 orang, di antaranya 2.000 menderita diare dan 1.000 menderita tekanan darah tinggi," kata Irvan seperti dikutip dari Antara, Selasa pada (30/11/2022).
Selain ISPA, penyakit lain yang menjangkiti pengungsi adalah diare dan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Kemenkes RI Temukan Lima Korban Gempa CIanjur Alami Gangguan Jiwa
Dikatakannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Zhanzhul juga memperhatikan pengungsi dengan penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi dan TBC.
“Kami juga melihat pasien dengan penyakit penyerta, terutama diabetes, hipertensi, dan tuberkulosis. Dan bagaimana pasien gangguan jiwa melanjutkan pengobatannya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sembilan hari setelah gempa, pihaknya fokus pada upaya pencegahan agar pengungsi tidak terpapar kemungkinan wabah penyakit lingkungan seperti ISPA, diare, dan tekanan darah tinggi.
Menurutnya, salah satu upaya tersebut adalah pendirian empat Puskesmas di Kabupaten Cianjur di Kecamatan Cijedil, Cugenang, Nagrak dan Warung Kondang.
“Puskesmas Induk yang berada di Cijedil, Nagrak, Cugenang dan Warung Kondang masih berfungsi. Kemudian kita berikan bantuan di empat titik yaitu Puskesmas Nagrak 1, Puskesmas Cugenang 2 dan Warung Kondang 1 di -Puskesmas," tutupnya. (hz)
Artikel Terkait
Bukhori Dorong Kemenag Bantu Percepatan Pemulihan Madrasah dan Ponpes di Cianjur
Pemkab Bekasi Salurkan Bantuan Logistik dan Kesehatan untuk Korban Gempa Cianjur
Tak Tertampung, Sebanyak 162 Korban Gempa Cianjur Dirawat di Bandung hingga Jakarta
Jurnalis Filantropi Bersama Relawan Paramedis Periksa Kesehatan Penyintas Gempa Cianjur
Tim Sar Masih Cari Korban Gempa Cianjur di 3 Lokasi