Bekasikinian.com, Jakarta – Gambia bakal menjadi tuan rumah dalam konfrensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) akhir 2023.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Kementerian Luar Negeri RI siap memberikan pelatihan keprotokolan dan persidangan internasional, guna meningkatkan kesiapan Gambia tersebut.
"Indonesia mendukung Gambia. Untuk dapat menghasilkan kerja sama yang dapat dirasakan manfaatnya bagi rakyat negara anggota OKI," kata Retno dalam keterangannya pada Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Halau Cuaca Ekstrem di KTT G20, 29 Ton Garam Ditabur di Langit Bali
Jika disetujui, Gambia akan menjadi tuan rumah KTT ke-15 OKI pada akhir tahun 2023. Menlu Retno menyampaikan, harapan agar KTT OKI memperoleh hasil konkrit, terutama manfaat yang dirasakan oleh warga Afghanistan.
“Melalui kerja sama untuk pemenuhan hak atas pendidikan bagi perempuan Afghanistan. Serta kerja sama penguatan kapasitas di bidang pertanian,” kata Menlu RI dalam keterangan resmi yang dikutip RRI.co.id, Rabu (25/1/2023).
Menlu mengatakan, pertemuan juga membahas rencana Preferential Trade Agreement antara Indonesia dan Economic Community of West African States (ECOWAS). Yang diusulkan Indonesia sejak 2017.
Menlu Tangara menyampaikan kesiapan Gambia menindaklanjuti rencana PTA ini. Secara khusus, kedua Menlu membahas tindak lanjut beberapa inisiatif dalam Indonesia-Africa Forum 2018 dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019.
Menlu Retno menyampaikan komitmen Indonesia membantu merenovasi Agricultural Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia. Dengan renovasi ini, ARFTC diharapkan dapat menjadi hub regional untuk pelatihan para petani di Afrika Barat.
Artikel Terkait
Sambut Delegasi KTT G20, Bali Siapkan 4 Hal Unik Ini
Melihat Keindahan Bali dari Tempat Digelarnya KTT G20
Siapa Kim Kun Hee, Istri Presiden Korsel Yang Menyita Perhatian netizen di KTT G20
Komitmen Indonesia Transisi Energi di KTT G20
KTT G20 Bali Ditutup, Jokowi Serahkan Palu Kepemimpinan ke PM India