Cara Mudah Cegah Penyakit Jantung: Deteksi Dini dan Intervensi Tepat

- Jumat, 19 Agustus 2022 | 13:38 WIB
Ilustrasi mendeteksi penyakit (freepix)
Ilustrasi mendeteksi penyakit (freepix)

Bekasikinian.com, Jakarta - Guru Besar  Ilmu Penyakit Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Sukman Tulus Putra mengatakan bahwa risiko penyakit jantung dapat dicegah pencegahannya melalui deteksi dini dan intervensi yang tepat untuk anak-anak dan remaja.

"Deteksi individu terhadap faktor risiko kardiovaskular  dan intervensi pada masa kanak-kanak dan remaja merupakan strategi yang sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung di masa dewasa," kata Sukman dilansir Antara.

Ia mengatakan bahwa, pada umumnya, manifestasi klinis kardiovaskular terjadi pada orang dewasa dan orang tua sebelum usia 60 tahun. Namun, patogenesis aterosklerosis penyebab penyakit kardiovaskular  terjadi pada usia dini, terutama pada anak-anak dan remaja.

Meski belum ada studi epidemiologi yang komprehensif di Indonesia, kata Sukman, beberapa penelitian terhadap mahasiswa menunjukkan peningkatan faktor risiko kardiovaskular pada usia sekolah.

Baca Juga: Asik Nge-Gowes, Pria di Jatikarya Meninggal Kena Serangan Jantung

“Identifikasi dan intervensi  faktor-faktor tersebut pada anak dan remaja merupakan upaya untuk mencegah dan mengurangi kejadian kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner,” katanya.

Menurut Sukman, risiko kardiovaskular dikelompokkan menjadi faktor tradisional termasuk hiperlipidemia, obesitas, tidak aktif atau tidak aktif, diabetes, merokok dan hipertensi.

Kelompok intrinsik meliputi genetika, lingkungan, dan kerentanan, dan kelompok risiko yang  muncul meliputi infeksi sistemik, sitokin, CRP, dan homosistein.

"Faktor risiko yang ditemukan pada  individu akan menyebabkan disfungsi endotel vaskular, yang menyebabkan penurunan produksi NO, peningkatan respons inflamasi endotel, dan hiperplasia endotel. Lesi aterosklerotik terbentuk  yang akan menyebabkan  penyakit arteri koroner," katanya.

Ada tiga sumbu utama yang dapat mencegah faktor risiko kardiovaskular pada anak-anak dan remaja dari sudut pandang peningkatan kesehatan, yaitu nutrisi, aktivitas fisik, dan paparan tembakau (tembakau). .

Baca Juga: Konsumsi Ikan Mampu Turunkan Resiko Penyakit Jantung

Nutrisi anak berupa  ASI eksklusif sejak lahir sampai  6 bulan untuk memberikan ketebalan yang lebih tipis pada medial karotis intima. Sangat berbeda dengan susu formula atau ASI di bawah 4 bulan.

Saat ini, sekitar 17 juta kematian per tahun disebabkan oleh penyebab kardiovaskular dan merupakan 31% dari semua kematian di seluruh dunia.

Menurut laporan World Health Organization (WHO) 2016 di Indonesia, penyakit jantung menyumbang 35% dari seluruh kematian atau 1.863.000 orang, disusul  kanker (12%) dan penyakit non-fatal, infeksi lainnya. (sy)

Editor: Muhammad Hamzah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ramadhan Bulan Pengabulan Doa

Selasa, 4 April 2023 | 00:12 WIB

Berbuka Puasa Cara Rasulullah SAW

Kamis, 30 Maret 2023 | 23:31 WIB

Tidur di Bulan Puasa Ibadah, Benarkah?

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:14 WIB

Fasilitas Akhirat Ada Momen Berpuasa

Senin, 27 Maret 2023 | 06:31 WIB

Puasa Membangun Takwa dan Berakhlak Mulia

Senin, 27 Maret 2023 | 06:25 WIB

Rekomendasi dan Jenis Dimsum Halal Wajib Dicoba

Minggu, 26 Maret 2023 | 13:59 WIB

Ini Profil Annisa Aziza Istri Raditya Dika

Jumat, 24 Februari 2023 | 12:05 WIB

Begini Gak Enaknya Penderita Maag

Kamis, 16 Februari 2023 | 07:20 WIB

5 Tutorial Bikin Kulit Kusam Jadi Bersinar

Selasa, 14 Februari 2023 | 09:25 WIB

Catat, Begini Syarat Menikah di Luar Negeri

Jumat, 10 Februari 2023 | 09:05 WIB
X