Bekasikinian.com, -- Gangguan mental emosi dan stunting pada anak merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan para ibu. Dr. Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN menghimbau agar para ibu memperhatikan lebih serius terhadap percepatan penurunan prevalensi stunting dan gangguan mental emosi pada anak-anak dan remaja.
Dalam hal ini pasti harus menjadi perhatian keluarga, keluarga harus ikut andil di sini. Karena keluarga menjadi unit penting Menurut Hasto, keluarga menjadi tulang punggung bangsa oleh karena itu keluarga harus mampu menciptakan dan mendukung program tersebut.
"Harus dibangun keluarga yang berkualitas. Keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia sejahtera," ujar Hasto.
Baca Juga: Pemkab Bekasi Dinobatkan Jadi Daerah Paling Inspiratif Dalam Penurunan Stunting di Jawa Barat
Dokter Hasto juga menghimbau agar para ibu di Indoensia memperhatikan perkembangan anak remajanya, karena peneliti menujukkan 37% remaja putri mengalami anemia, hal ini juga bisa disebabkan karena perempuan mengalami menstruasi.
"Bagaimana kita mengoreksi mereka sebelum hamil, sehingga tidak melahirkan anak stunting, di antaranya juga ditandai panjang badan kurang dari 48 cm. Mereka ini berisiko stunting," jelas Hasto.
Pada keterangannya Hasto juga mengingatkan bahwa pentingnya mengatur persoalan lingkungan di sekitar. Ini karena lingkungan kumuh, seperti air tidak sehat, dapat menyebabkan stunting.
"Lingkungan diperbaiki juga akan menyebabkan kemiskinan ekstrim turun," kata Hasto.
Bagian lain yang juga harus menjadi perhatian adalah angka kematian ibu dan bayi dan kemiskinan ekstrim. Dokter Hasto mengatakan persoalan itu harus diselesaikan secara bersama-sama. (nb)
Artikel Terkait
Kenalkan IMUT yang Bisa Mengatasi Masalah Stunting
Plt Ketua TP PKK: Berkolaborasi Cegah Stunting
Sering Rebahan Pertanda Awal Gangguan Mental? Simak Penjelasannya