Rebo Wekasan Dilihat Dari Faktor Sejarahnya

Bekasikinian.com, Jakarta - Banyak orang bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan Rebo Wekasan menurut Islam dan ritualnya,  

Seperti diketahui, saat ini umat Islam telah memasuki akhir bulan Safar, bulan kedua setelah penanggalan Hijriah. Shafar atau Safar suku kata dengan Shifr [صفر [artinya kosong. Bulan ini disebut safar atau shifr karena selama bulan ini orang-orang Arab mengosongkan rumah mereka dan beralih ke medan perang.

Jadwal Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar. Tahun ini, Rabu Wekasan jatuh pada esok hari, Rabu, (21/9/2022). Sebagian masyarakat di Nusantara, khususnya yang ada di Jawa, mengadakan upacara khusus di Rebo Wekasan untuk menangkal bala atau bencana yang diyakini akan datang pada hari itu.

Baca Juga: Update Prakiraan Cuaca Senin 15 Agustus 2020, Jabodetabek Siap-Siap Diguyur Hujan

Makna Rebo Wekasan Di kalangan orang Jawa, bulan Safar atau Sapar biasanya dikaitkan dengan bulan sial dan mitos banyak bencana. Bulan Safar juga dikenal sebagai bulan sial pada masa Arab Jahiliyah.

Menurut Jurnal Teologi IAIN Kudus, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta, menganggap Rebo Wekasan sebagai hari yang sakral karena dianggap sebagai hari yang penuh dengan kesialan.

Ada perbedaan dalam menyebut tradisi Wekasan Rebo ini sebagai salah satu tradisi lokal. Ada yang menyebutnya Rebo Pungkasan, ada yang menyebutnya Rebo Kasan. Namun, berbagai referensi tersebut tetap mengacu pada tujuan yang sama, yaitu Rabu terakhir bulan Hijriah.

Baca Juga: RK: Bodebek Terapkan PSBB Kemungkinan Rabu Atau Kamis

Memang, bulan jauh tidak berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Hanya Nabi yang menyebut bulan jauh ini dalam haditsnya: “Tidak ada penularan, tidak ada mitos, tidak ada prasangka, tidak ada bulan (suci) yang jauh.”

Namun, menurut KH. Seperti yang ditulis Abdul Hami As Abdul Hamid Kudus dalam bukunya Kanz al- Najāḥ wa al-Surūr, Totsuki memiliki ciri khas tersendiri. Buku ini sering menjadi rujukan ritual Rebo Wekasan yang dilakukan oleh sebagian orang Jawa. (sy)