Bekasikinian.com, Jakarta - Studi baru menemukan orang yang kurang berpendidikan berisiko lebih tinggi terkena demensia frontotemporal.
University of Eastern Finland menerbitkan studi yang menunjukkan bagaimana latar belakang pendidikan seseorang mempengaruhi risiko demensia bersamaan dengan cedera otak traumatis.
Frontotemporal dementia (demensia frontotemporal atau FTD) adalah jenis demensia yang mempengaruhi bagian depan (frontal) dan/atau samping otak.
Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan pada kepribadian, perilaku, dan kemampuan berbahasa seseorang.
Baca Juga: Indra Bekti Terkena Pendarahan Otak, Apa Penyebabnya
Dikutip dari Medical Health, orang yang mengalami penyakit ini, bagian dari otak yang terkena akan mengalami penyusutan.
Gejala yang ditimbulkan hampir serupa dengan Masalah Kejiwaan, sehingga sering kali salah diagnosis.
Hal yang membedakan demensia ini dengan jenis lainnya adalah rentan menyerang orang yang berusia lebih muda, yakni sekitar 40 hingga 65 tahun. Sementara, demensia jenis lain biasanya menyerang orang berusia 65 tahun ke atas.
Menurut studi, rata-rata orang yang mengidap FTD kurang berpendidikan dibandingkan pasien dengan penyakit Alzheimer.
Baca Juga: 3 Makanan yang Mempertahankan Fungsi Otak
Artikel Terkait
Lupa Matikan Kompor, 3 Kios di Pasar Mutiara Gading Timur Terbakar
Kebakaran di Pekayon Jaya, Diduga Gara-gara Charger HP Lupa di Cabut
Lupa Rem Tangan, Mobil Terperosok ke Kali di Margahayu
Akibat Lupa Mematikan Kompor, Rumah Tinggal di Jatisampurna Hangus Terbakar
Indra Bekti Terkena Pendarahan Otak, Apa Penyebabnya