Bekasikinian.com, Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas. Namun, di balik itu, para penjahat siber juga membekali diri dengan kemampuan yang semakin canggih untuk melancarkan aksinya.
“Berdasarkan riset Microsoft Digital Defense Report (DDR) 2022, sebenarnya 98 persen ketahanan siber dapat diperoleh dengan empat praktik yang bisa kita lakukan sehari-hari,” kata pimpinan bisnis Microsoft Indonesia, Wahjudi Purnama, di Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Pertama, terapkan prinsip-prinsip “zero trust”, pastikan bahwa orang yang akan mengakses data, aplikasi, infrastruktur, dan jaringan, baik dari organisasi atau individu, harus betul-betul jelas identitasnya. Kemudian, berikan akses secukupnya sesuai kebutuhan pada waktu tertentu.
Baca Juga: Sosok Yang Diduga Bjorka Ditangkap Di Madiun, Nyatanya Tidak Punya Komputer
Wahjudi mencontohkan komputer di rumah, yang digunakan bersama anak karena sekolah daring. Orang tua bisa memberikan akun biasa, bukan akun administrator.
“Ketika dia mau install aplikasi, dia harus minta izin saya sebagai admin,” kata Wahjudi.
Administrator juga bisa memberikan batasan akses komputer. Setelah batas waktu lewat, pengguna harus meminta akses lagi kepada administrator.
Kedua, gunakan autentifikasi multifaktor (MFA) untuk memverifikasi identitas pengguna. Wahjudi menilai alat itu bisa memblokir serangan identitas sekitar 99,9 persen.
“Kalau sampai orang jahat itu mengetahui password kita, dia tetap enggak bisa masuk karena ada satu faktor lagi yang ada di diri kita baik sidik jari maupun wajah,” kata Wahjudi.
Wahjudi juga mengatakan pentingnya membuat kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun dan menggantinya secara berkala.
Ketiga, gunakan perangkat anti-malware modern. Menurut Wahjudi, hal ini penting sebab serangan malware, termasuk ransomware, kerap berujung pada permintaan uang tebusan yang tinggi. Keempat, terus perbarui peranti keras dan peranti lunak secara berkala.
Baca Juga: Hanya Butuh 15 Menit, 12 Komputer BLK Kabupaten Bekasi di Tambun Raib Digondol Maling
“Dengan kita selalu memperbarui, maka kalau ada pembaruan dari sisi keamanan, fitur, itu semuanya akan ikut,” kata Wahjudi.
Keempat, Wahjudi menyarankan untuk melindungi data dengan menyimpannya di cloud. OneDrive misalnya, data dapat dilindungi dengan mengaktifkan password yang kuat, menambahkan informasi keamanan ke akun Microsoft, menggunakan MFA, dan mengaktifkan enkripsi di perangkat mobile. (Sy)
Artikel Terkait
Virus Cacar Monyet Terus Menyebar, Berikut Fakta yang Harus Diketahui
Manusia Bisa Terkena Tiga Virus Sekaligus? Ini, Penjelasannya
Teliti Ginjal Akut Misterius, Kemenkes Duga 3 Virus Jadi Pemicu
Gegara Omicron XBB, Virus Covid-19 Naik Sampai 3 Kali Lipat
Indonesia Risiko Tinggi Penyebaran Virus Polio